Dalam dunia pendidikan Indonesia, Kurikulum Merdeka Abad ke-21 (KMA) 450 telah menjadi tonggak penting. Terutama bagi Madrasah Ibtidaiyah (MI), implementasi KMA 450 tahun 2024 menghadirkan perubahan signifikan dalam struktur kurikulum. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai struktur kurikulum MI sesuai dengan KMA 450 tahun 2024, serta pentingnya adaptasi terhadap perubahan ini.
Mengapa KMA 450 Tahun 2024 Penting bagi MI?
KMA 450 adalah inisiatif pemerintah Indonesia untuk menghadirkan kurikulum yang lebih relevan dengan tuntutan zaman. Bagi MI, ini mencerminkan komitmen untuk mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan global.
Komponen Utama Struktur Kurikulum MI di Bawah KMA 450
Integrasi Kurikulum 2013 dan KMA 450: MI mengintegrasikan prinsip-prinsip Kurikulum 2013 dengan KMA 450. Hal ini mencakup penguatan pada pendidikan karakter, literasi digital, dan keterampilan abad ke-21 seperti pemecahan masalah dan kreativitas.
Pembagian Mata Pelajaran: Struktur kurikulum MI menyesuaikan pembagian mata pelajaran dengan fokus pada pembelajaran holistik. Mata pelajaran inti seperti Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA tetap menjadi fokus utama, namun disesuaikan dengan pendekatan baru yang lebih terpadu.
Pengembangan Ekstrakurikuler: KMA 450 mendorong MI untuk mengembangkan program ekstrakurikuler yang beragam. Ini termasuk kegiatan-kegiatan yang mengasah soft skill, seperti seni dan olahraga, yang sejalan dengan perkembangan kognitif dan sosial siswa.
Evaluasi Berbasis Kompetensi: Sistem evaluasi MI di bawah KMA 450 menekankan penilaian berbasis kompetensi. Hal ini bertujuan untuk mengukur pencapaian siswa tidak hanya dari segi akademik, tetapi juga aspek pengembangan pribadi dan sosial.
Strategi Implementasi dan Tantangan
Implementasi KMA 450 di MI tidaklah tanpa tantangan. Beberapa di antaranya meliputi pengadaan sumber daya yang memadai, pelatihan guru yang komprehensif, dan penyesuaian kurikulum lokal dengan kebutuhan nasional.
Pentingnya Adaptasi dan Dampaknya
Adaptasi terhadap KMA 450 merupakan langkah krusial bagi MI untuk tetap relevan dan kompetitif dalam pendidikan global. Dengan mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan masa depan, MI dapat membantu Indonesia mencetak generasi yang siap bersaing di tingkat global.
Baca: Struktur Kurikulum MTs Sesuai KMA No. 450 Tahun 2024
Struktur Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah
Struktur kurikulum Madrasah Ibtidaiyah berdasar KMA 450 Tahun 2024 adalah sebagai berikut.
Alokasi waktu mata mata pelajaran Madrasah Ibtidayah Kelas 1 (asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi waktu mata mata pelajaran Madrasah Ibtidayah Kelas 2 (asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi waktu mata mata pelajaran Madrasah Ibtidayah Kelas 3, 4, dan 5 (asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi waktu mata mata pelajaran Madrasah Ibtidayah Kelas 6 (asumsi 1 tahun = 32 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Keterangan:
- Asumsi 1 tahun = 36 minggu (untuk kelas I - V) dan 32 minggu (kelas VI)
- 1 JP = 35 menit
- Mata Pelajaran Seni dan Budaya; madrasah menyediakan 1 minimal 1 jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, seni tari). Peserta didik memilih 1 jenis seni
- Muatan Lokal; paling sedikit 72 JP per tahun dan paling banyak 216 JP per tahun
- Layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai bimbingan dan konseling.
- Muatan lokal merupakan muatan pembelajaran yang sesuai dengan kekhasan Madrasah, tipologi Madrasah, potensi, dan keunikan lokal berupa:
- keagamaan
- seni budaya;
- prakarya;
- pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan;
- bahasa;
- teknologi; dang
- riset.
- Muatan lokal dapat dilaksanakan pada Madrasah melalui:
- pengintegrasian ke dalam mata pelajaran lain;
- pengintegrasian ke dalam tema P5RA; dan/atau
- mata pelajaran yang berdiri sendiri.
- Peserta Didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa dapat diberikan percepatan pemenuhan beban belajar dan/atau pendalaman dan pengayaan Capaian Pembelajaran terkait Kurikulum Merdeka sebagai layanan individual dan bukan dalam bentuk rombongan belajar.
- Madrasah dapat melakukan penambahan dan/atau relokasi jam pelajaran sesuai dengan hasil analisis Capaian Pembelajaran dan ketersediaan waktu di Madrasah.
- Madrasah penyelenggara pendidikan inklusif
- Madrasah penyelenggara pendidikan inklusif menambahkan mata pelajaran program kebutuhan khusus sesuai dengan kondisi Peserta Didik.
- Tim P5RA di Madrasah terdiri atas koordinator dan fasilitator, dengan ketentuan:
- P5RA dalam 1 (satu) tahun ajaran dilaksanakan 2 (dua) sampai dengan 3 (tiga) projek dengan tema berbeda;
- Guru mata pelajaran yang alokasi waktu P5RA dialihkan, dapat menjadi fasilitator setara dengan 1 (satu) JP per rombongan; dan
- beban belajar sebagai koordinator projek P5RA setara dengan 2 (dua) jam tatap muka per 1 (satu) rombongan belajar setiap tahun untuk pemenuhan jam tatap muka paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka per minggu dan paling banyak mengampu 3 (tiga) rombongan belajar.
Posting Komentar